Google Search

Tuesday, October 28, 2008

No. 2 (Sumpah Pemuda)


Tak terasa Sumpah Pemuda telah menginjak usia ke-80.. tapi apakah semua harapan dari sebuah Sumpah Pemuda sudah terealisasikan semua dalam kehidupan kita masing-masing?? hehehe, biarlah itu menjadi bahan refleksi kita masing-masing..Disini saya hendak menulis tentang sejarah terjadinya Sumpah Pemuda... semoga hal ini bisa menggugah hati nurani kita, yang kedepannya bisa meningkatkan rasa "Nasionalis" kita terhadap Indonesia..

Sejarah Sumpah Pemuda

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi :

Naskah Sumpah Pemuda (Aksara Jawa Version)
  • PERTAMA.

        KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.

  • KEDOEA

    KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.

  • KETIGA.

    KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA.

    So, inilah akhir dari "No. 2 (Sumpah Pemuda)"

    EOD (End of Discussion)




2 comments:

  1. Uhuk uhuk
    sok nasionalis kang
    tapi bagus tuh!!

    ReplyDelete
  2. walah..
    pokokmen cinta Indonesia kang..!!
    wekekekeke...

    ReplyDelete